Monday, 23 December 2013

Puisi 3

seputih Angsa menari di atas awan
bagaikan Nirmana dicoretkan diatas kertas
terlihat Geliatan tubuhnya yang begitu indah
seindah Emas batangan yang berkilau
berhembus Nafas suci yang tak ada nilainya

menjadikan Dia bagaikan dewi
yang Elok seperti pelangi
penuh Warna dihidupnya
yang Inginku miliki

Puisi 2

malam yang kelaM
bak tak seindah senyumnyaA
wajahnya yang bersinaR
inginku selalu memandangI

tak bisa ku beranjaK
untuk menghampirI
walau hati ini sudah terikaT
dengan arti cinta yang sebenarnyA

perasaan ini tiba tiba muncul tanpa sebaB
meskipun semua ini awalnya impossiblE
ku ucapkan janji sakraL
hanya untuknyA
sekuat baja bajaJ
untuk mendampingiku diduniA
sampai hembusan nafas terakhiR

do'a kami pun tak pernah putuS
walaupun jarak menjadikan sekaT
tak ada pula kata anarkismE
dan tangan kami saling bergandenG
bagaikan kerta api yang menuju ke surgA
itulah arti dari cinta yang menyucikaN
ah dasar aku pemimpi begO

Puisi 1

Masalah demi masalah akan segera terlewati
Akan tetapi mengapa hati ini tetap kaku
Rangkaian do'a selalu aku panjatkan kepada Mu
Ingatanku pun mulai beranjak memahami apa yang telah terjadi

Kalaupun hari itu akan datang
Itu pasti bukan hari yang aku harapkan
Tapi semua itu harus aku lewati
Andai saja aku bisa mengulur waktuku

Badan ini tak sanggup lagi untuk menahan
Entah mengapa semua ini terasa sangat berat
Lalu lalang pikiran tak kunjung tenang
Aku menunggu semoga hari ini cepat berlalu
Jingga dilangit pun mulai memerah
Angin berhembus kencang bagaikan dentuman jantung berdetak
Rangkaian do'apun kembali menghantarkan ku pada Nya

Sesosok mata mengkilap berkedip kepadaku
Ternyata ada seekor kucing yang sendirian dalam kegelapan
Embusan nafasnya pun terasa sampai ke gendang telingaku
Gak ku sangka dia menghampiriku
Alangkah bahagianya karena aku mendapatkan teman yang tak ku duga
Nina nama yang ku berikan ke temanku
Oh terimakasih Tuhan